Prodi Sastra Inggris Gelar FGD Review Kurikulum Bersama Pakar Kurikulum

Sabtu,26 November 2022 - 23:57:46 WIB
Dibaca: 633 kali

Surabaya- 22 November 2022, Sastra Inggris untuk mengadakan kegiatan penting untuk membahas kurikulum terbaru yang akan digunakan mahasiswa pada tahun pembelajaran 2023-2024. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh seluruh dosen Sastra Inggris UNTAG Surabaya dengan mengundang pakar kurikulum DIKTI, Dr. Ir. Samsul Arifin, MT digelar guna mempersiapkan kurikulum OBE dan MBKM.  Selain itu, kegiatan ini diharapkan mempersiapkan Prodi Sastra Inggris untuk mendapatkan akreditasi Internasional. Kegiatan ini diawali dengan sambutan dekan Fakultas Ilmu Budaya. Beliau menegaskan bahwa "rekontruksi kurikulum yang adaptif dan kolaboratif merupakan hal yang sangat penting di dunia pendidikan sekarang, di mana mempersiapkan mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja dan mampu berinteraksi secara mandiri dan profesional di masyarakat". Program ini juga merupakan bagian dari program hibah kurikulum dari Kemendikbud Belmawa tahun 2022 untuk merekontruksi kurikulum menjadi center of excelence. 

Kegiatan ini lebih banyak membahas tentang pentingnya kelas yang kolaboratif dan adaptif serta bagaimana cara mempraktikkannya. Narasumber sering sekali menyinggung bahwa "tidak lagi jamannya mahasiswa hanya memahami teori dan praktiknya saja, tanpa berinteraksi dengan masyarakat dan memecahkan masalah bersama". Menurut Dr. Ir. Samsul Arifin, MT pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan tidak hanya pada kemampuan teori saja, namun mampu memahami dan memberikan solusi kepada masyarakat itu disebut kelas yang kolaboratif dan adaptif. Selain itu, kelas kolaboratif dan adaptif itu dimulai dengan interaksi secara sosial, bukan permasalahan yang dibuat dalam kelas. Beliau juga menjelaskan seringkali pengajar atau kampus-kampus kurang memahami tentang apa itu perkuliahan berbasis studi kasus atau proyek. Banyak yang beranggapan bahwa kegiatan itu bermula dengan pengajar memberikan sebuah kasus atau tugas yang harus dipecahkan tanpa adanya interaksi dengan sosial. "Seharusnya yang namanya studi kasus dan proyek itu ya bermula dengan adanya permasalahan di masyarakat, jadi biarkan mahasiswa berinteraksi dengan masyarakat yang majemuk itu" ungkapnya.

Kegiatan ini juga fokus kepada pembahasan dokumen kurikulum Prodi Sastra Inggris yang telah dibuat dan Pedoman Operasional Baku BKP MBKM yang dikerjakan oleh tim hibah. Narasumber menjelaskan bahwa dalam konversi SKS harus dihitung dan dipikirkan matang-matang agar tidak merugikan prodi ataupun mahasiswa. Menurut Narasumber juga POB BKP MKBKM yang telah dibuat oleh tim hibah dianggap sudah cukup detail dan jelas, namun perlu ada pengembangan kerjasama dengan mitra untuk mensukseskan kegiatan BKP MBKM Pertukaran Mahasiswa, Magang, dan Membangun Desa secara mandiri. Narasumber juga memberikan saran tentang dokumen kurikulum yang kurang menjelaskan mata kuliah apa saja yang menunjang profil lulusan dan pentingnya tracer study dalam menentukan mata kuliah.

Singkatnya, Kegiatan ini memberikan sebuah petunjuk bagi Prodi Sastra Inggris untuk merekontruksi kurikulum yang terhubung dengan MBKM. Kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada seluruh dosen tentang pentingnya kelas yang kolaboratif dan adaptif. Selain itu juga, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah dokumen tetapi terdapat wujud nyata dalam kegiatan ke depannya (mn)


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya