Pengalaman Kampus Mengajar Angkatan 6: Kabut Asap Tebal Menyelimuti Kalimantan Tengah
Selasa,31 Oktober 2023 - 18:31:53 WIBDibaca: 268 kali
PALANGKA RAYA – Musim kemarau yang panjang menjadikan lahan – lahan gambut di area Kalimantan Tengah rentan terbakar. Akibatnya, banyak terjadi kebakaran yang menimbulkan kabut asap tebal di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, khususnya kota Palangka Raya. Kabut asap yang tebal mengganggu aktivitas masyarakat, bahkan jam pelajaran pun dikurangi.
Pada hari kamis (28/9), kabut asap di wilayah kota Palangka Raya semakin parah. Menurut data ISPUNet milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada pukul 7 pagi tingkat PM (particulate matter) 2,5 mencapai 217 atau dikategorikan sangat tidak sehat.
Pemerintah Kota Palangkaraya membuat kebijakan melalui surat edaran Nomor: 800/1590/Disdik.Um-Peg/XI/2023 tentang Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Selama Kabut Asap pada hari Rabu (4/10) tentang perubahan kegiatan belajar menjadi Pembelajaran Jarak Jauh untuk siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK dan SLB yang dimulai dari tanggal 5-7 Oktober 2023.
“Jam masuk sekolah diundur selama 30 menit dari pukul 07.00 WIB menjadi 7.30 WIB. Lalu, setiap peserta didik wajib mengenakan masker, begitu juga guru-guru dan para pegawai sekolah, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.” Ungkap Jayani, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak sekolah dihimbau untuk tidak melaksanakan upacara senin, ekstrakulikuler dan olaharaga di luar ruangan, maupun senam pagi.
Sekolah Penempatan SMPN Satu Atap 8 Palangka Raya melaksanakan pembelajaran jarak jauh tanpa jaringan. Yang di mana pihak guru dan para mahasiswa Kampus Mengajar pergi ke sekolah untuk menemui para siswa dan memberi tugas fisik karena keterbatasan sinyal di desa Tumbang Rungan.
“Semua jenis kegiatan luar ruangan harap dikurangi guna menjaga kesehatan fisik kita semua”, ucap Monalisa, Kepala Smpn Satu Atap 8 Palangka Raya. Ia juga menghimbau para siswa untuk mengonsumsi makanan sehat dan banyak meminum air putih. (5/10)
Sekalipun kabut asap meningkat, mahasiswa KM6 tetap menjalankan program kerja dengan mendesign kegiatan khusus yang dapat dilakukan secara daring untuk para siswa siswi sekolah penempatan.
Memasuki akhir bulan Oktober, kabut asap semakin berkurang karena perubahan musim yang mulai memasuki musim hujan. Pembelajaran mulai kembali normal dan aktivitas masyarakat mulai kembali normal. Walau tidak dapat dipungkiri masih terdapat beberapa titik api yang cukup besar di sekitar kota Palangka Raya.
Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya