10 November 2023 - 09:42:53
Read: 271 Times

Taipei, 23 Oktober 2023- Setelah hampir 2 bulan menjalani kehidupan sebagai awardee IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) di NTUST (National Taiwan University of Science and Technology), saya mendapat berbagai macam hal baru, termasuk dalam bidang pendidikan. Minggu ke-8 perkuliahan menandakan berlangsungnya Evaluasi Tengah Semester (ETS), dan saya melakukan tugas saya sebagai mahasiswa untuk mengikuti dan mengerjakan ETS dengan baik tanpa ada masalah. Dari semua mata kuliah yang saya ambil, seperti Mandarin Chinese Practical (Level 1), World Englishes and Cultures, dan Strategic Storytelling in Management Communication, yang paling menarik menurut saya adalah ETS versi mata kuliah English in Sports. 

English in Sports merupakan mata kuliah yang diadakan oleh Language Centre yang diperuntukan agar mahasiswa dapat mengasah skill percakapan Bahasa Inggris mereka dengan cara berdiskusi mengenai olahraga. Hal ini sangatlah berguna dan efektif karena mahasiswa diharuskan aktif dalam diskusi, dan juga adanya mahasiswa internasional yang dapat membantu jika ada kesulitan. Mata kuliah yang dinakodahi oleh dosen Bojan Vasilevski ini juga memiliki sistem ETS yang unik. Pertama, mahasiswa diminta untuk melakukan interview singkat dengan atlet atau teman yang melakukan sebuah olah raga. Lalu, mahasiswa akan mempresentasikan hasil interview tersebut dalam bentuk video yang menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut berbicara dalam Bahasa Inggris. Tak sampai disitu, mahasiswa juga akan mengerjakan essay 300 kata yang menjabarkan opini mereka mengenai cabang olah raga atlet tersebut. 

Dalam ETS ini, saya menunjuk roomate saya bernama Raka Hadiyan, mahasiswa UNAIR yang juga merupakan awardee IISMA. Beliau adalah atlet Flag Football, sebuah cabang olah raga variasi dari American Football. Saya berhasil melakukan sesi interview dengan Raka dan langsung saya presentasikan hasil interview tersebut dalam bentuk video dimana saya memvideo diri saya sendiri berbicara dalam Bahasa Inggris didepan kamera selama sekitar 2 menit, menjelaskan poin-poin penting dalam interview. Lalu, saya juga menuliskan essay 300 kata dimana saya menjelaskan pendapat saya mengenai Flag Football, yang menandakan bahwa saya telah menjalankan ETS mata kuliah English in Sports.
Menurut saya, ETS mata kuliah English in Sports ini sangatlah interaktif dan menyenangkan. Tak hanya mahasiswa menjadi semakin aktif dalam Bahasa Inggris, tetapi juga dapat mempererat hubungan dengan teman yang di-interview. Sangatlah bagus jika universitas di Indonesia dapat meniru metode ini untuk ETS mata kuliah nya.


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya